GORGAJENIUS.id
■SAMOSIR
Dengan beredarnya berita disalah satu media online dengan Judul “Heboh Vandiko Gultom Diduga Pengguna Narkoba Penyebab BNN Kota Pematang Siantar Kunjungi Pemkab Samosir”, yang ditayangkan pada Jumat, 11 Oktober 2024, pukul 20:38 WIB.
Melihat ini semua akhirnya Kadis Kominfo Kabupaten Samosir, Immanuel Sitanggang kepada GORGAJENIUS.id Senin (14/10) mengklarifikasi sekaligus menyanggah berita beredar Hoax dengan menyatakan kedatangan BNN Pematang Siantar adalah rangka program perhitungan indeks kawasan rawan narkoba ke seluruh daerah desa/kelurahan di Indonesia.
“Kedatangan BNN Pematang Siantar adalah untuk sosialisasi program perhitungan indeks kawasan rawan narkoba di Kabupaten Samosir. Bukan karena dugaan isu Vandiko positif Narkoba, yang mana berita tersebut adalah hoax.” Jelas Immanuel.
Sementara itu Akhirnya Joko Sirait, Plt. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pematang Siantar meluruskan bahwa kehadiran mereka ke daerah Kabupaten Samosir adalah melakukan audiensi terkait perhitungan indeks kawasan rawan narkoba dan sangat menyayangkan pemberitaan tersebut. Karena, sangat merugikan pihak BNN Pematang Siantar dan pihak lainnya yang terkait.
Ia meluruskan hal ini dalam Zoom Meeting yang dilakukan pada Senin, 14 Oktober 2024.
“Kami datang karena sebelumnya sudah melayangkan surat permohonan audiensi terkait perhitungan indeks kawasan rawan narkoba. Kami sangat terkejut dan menyayangkan pemberitaan tersebut.” Jelas Joko.
*Pihak BNN Kota Pematang Siantar merasa dirugikan
“Kami juga merasa dirugikan karena biasanya masyarakat melihat berita lebih banyak melihat judul bukan isinya. Jadi seolah-olah BNN ada melakukan tindakan tidak benar.” Tegasnya.
“Padahal sebenarnya kedatangan kami adalah karena program Nasional dari BNN RI yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia terutama di desa/kelurahan.” Tambahnya.
Kami merasa sangat dirugikan dan kami berharap pihak yang menyebarkan berita hoax ini bisa ditindak lanjuti. Dan paling tidak dalam waktu beberapa jam, mereka meminta maaf dan mengklarifikasi dari pemberitaan tersebut. Sehingga tidak terjadi berita yang tidak benar dan merugikan banyak pihak terkait kegiatan kemarin, pungkasnya mengakhiri.
▪︎ANDIKA SITANGGANG