GORGAJENIUS.id
■KALIMANTAN UTARA
Provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Dimana Kesultanan Bulungan ini pernah menguasai wilayah pesisir yang terdiri dari beberapa daerah seperti Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan dan Tawau (Sabah,red) dan didalamnya terdapat bermacam-macam suku.

Dan disalah satu Kabupaten ini, tepatnya di Kabupaten Tana Tidung, Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI)
yang dipimpin Andi Yuwono, S.Sos.,M.Si. sebagai Ketua umum bersama Timnya turun gunung melakukan Pendampingan pmPerencanaa Desa Wisata di Kabupaten Tana Tidung provinsi Kalimantan utara tahun 2024.
Kegiatan yang telah berlangsung sejak tanggal 15 Februari s/d 28 Maret 2024 ini, Selebrasi 13 Tahun ASISEWI melakukan Ekspedisi Cross Heart of Borneo 2024 Di Kalimantan Utara Bersama dengan totalitas pendampingan di 3 Desa Wisata.

Ketua Umum ASIDEWI
Andi Yuwono, S.Sos.,M.Si. saat dikonfirmasi, Sabtu (30 Maret 2024) seputar rangkaian kegiatannya di Kalimantan Utara menyampaikan bahwa mereka telah melakukan pendampingan 3 Desa Wisata diantaranya:
1. Desa wisata Adat Sebawang kecamatan sesayap
2.Desa Wisata Sapari Kecamatan Muruk Rian
3. Dan Desa wisata Budaya Seputuk Kecamatan Muruk Rian, pendampingan ini dilaksanakan sejak Tanggal 15 Januari 2024 – 28 Maret 2024, Ujarnya.
Dalam hal ini, ASIDEWI dan pemerintah kabupaten Tana Tidung , Poltekpar Makassar, Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Tidung, bersama-sama mengadakan pendampingan di 3 Desa Wisata tersebut.
Selama disana ASIDEWI menularkan ilmu terkait tentang Desa Wisata, kelembagaan desa wisata, identifikasi potensi desa wisata, pengembangan bisnis model Canva ,kepemanduan (Guide) Desa wisata, perencanaan paket wisata dan termasuk uji coba paket wisata.

Maka dengan adanya pendampingan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pelaku wisata disetiap desa wisata yang telah didampingi ASIDEWI.
Sehingga masyarakat lokal yang tinggal di 3 desa tersebut dapat memperoleh manfaat serta pengetahuan tentang kepariwisataan secara terperinci, mendetail dengan harapan mampu menjadi desa wisata yang bermartabat, berkembang serta mandiri.
Masih menurut Andi Yuwono, pendampingan ini juga melibatkan pemerintah desa dan seluruh stakeholder masyarakat baik tua dan muda, mengingat sekarang ini pariwisata disetiap daerah itu sudah berkembang dan menuju mandiri, Ujarnya.

Selama dalam kegiatan tersebut ASIDEWI juga menginisiasi beberapa even di Desa diantaranya :
1. Festival Yaki Mangkalala di Sebawang
2. Open trekking uji coba paket wisata pendakian di gunung Rian
3. Explore sungai seputuk dan pengolahan kuliner extrem khas dayak Bulusu
4. Workshop pembuatan film dokumenter.
Selama dalam kegiatan dan acara melibatkan banyak masyarakat seputar Desa tersebut dan kedepannya Pemerintah Kalimantan Utara berharap supaya Desa lainnya mendapatkan pendampingan yang sama dari ASIDEWI.

Ditanya soal keberadaan ASIDEWI, Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia Andi Yuwono, S.Sos.,M.Si. menyampaikan, ASIDEWI terbentuk dari perkembangan pariwisata global yang menitikberatkan pada masyarakat lokal sebagai subjek pembangunan pariwisata.
Dan masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan memiliki kedudukan dan peran penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan pariwisata, Katanya.

Secara Legalgormal, bahwa ASIDEWI memiliki pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan desa wisata Indonesia dengan nomor AHU-0002878.AH.01.07.TAHUN 2015 yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2015.
Sekretariat Asidewi berlokasi di Perum YKP Medokan Ayu, Blok MA 1E/3, Rungkut Kota Surabaya, Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia Andi Yuwono, S.Sos.,M.Si.
•jessihotang.