Upss….Tuak Dibahas Saat Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Angka Stunting di Wilayah Samosir

Samosir1582 Dilihat

Gorgajenius.id.
■SAMOSIR

Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kabupaten Samosir juga mempertanyakan minuman Khas Batak jenis Tuak (Bagot/Enau).

Apakah minum tuak dan makanan pengawet yang dikomsumsi calon Pengantin dan Ibu yang hamil salah satu penyebab anaknya Stunting?.

Hal ini dikutip dari beberapa arahan dan bimbingan Pj Sekda Kab. Samosir Drs. Waston Simbolon, M.M, saat Rakoor di Aula Wira Pinandita Polres Samosir, Selasa, 11 April 2023.

Saat Rakoor, Waston menyampaikan beberapa hal diantaranya:
a). Pemkab Samosir siap bersinergi dengan instansi terkait sebagai ren aksi pencegahan Stunting
b). SOP teknisnya dan ren aksinya harus jelas sehingga dapat melakukan dengan benar
c). Agar diaudit dengan benar apa penyebab Stunting
d). Jangan ada pembiaran, kita harus fokus dalam penanganannya
e). Apakah minum tuak dan makanan pengawet yang dikomsumsi calon Pengantin dan Ibu yang hamil salah satu penyebab anaknya Stunting?
f). Agar reaksi yang akan kita buat segera dilaksanakan
g). Agar data sasaran Stunting dipetakan sehingga dalam pelaksanaan berjalan dengan baik.

Rakoor yang dipimpin oleh Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, S.H.,S.I.K.,M.H didampingi Bupati Samosir diwakili oleh Pj Sekda Kab. Samosir, Drs. Waston Simbolon, M.M dan Dandim 0210/TU yang diwakili oleh Danramil 01 Simanindo Kapten. Arh Edi Wirianto, dan dihadiri oleh Wakapolres Samosir, Kompol S.T. Panggabean, S.H, Kabag Ops Polres Samosir, Kompol M. Hassan, S.H.,M.H, Kasat Samapta Polres Samosir AKP Tito, Kadis Kesehatan Kab. Samosir, dr. Dina Hutapea, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Samosir, dr. Priska Situmorang, M.Mbersama para Camat, Kepala Puskesmas, Para Kapolsek serta Personil Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Dari pemaparan Kabag Ops Polres Samosir, Kompol M. Hasan, S.H, M.H dapat dicatat bahwa ;

a). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.750 (tahun 2020)
b). Data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 1.110 (tahun 2020)
c). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.090 (tahun 2021)
d). Data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 1.233 (tahun 2021)
e). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.283 (tahun 2022)
f). Data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 952 (tahun 2022)
g). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.245 (tahun 2023)
h). Data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 854 (tahun 2023)
i). Polres samosir akan mengadakan rapat kordinasi dan anev secara rutin setiap bulan dengan OPD terkait guna menganalisa dan mengevaluasi kinerja dimasing-masing program yang sudah ditetapkan oleh tim percepatan penurunan stunting kab. Samosir.
j). Para kapolsek untuk lebih proaktif mendorong para camat dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kab. Samosir khususnya diwilayah kecamatan masing-masing.
k). Polres samosir bekerjasama dengan OPD terkait dan mendorong para OPD terkait untuk lebih aktif melaksanakan program yang sudah direncanakan sebelumnya oleh masing-masing opd terkait guna mempercepat penurunan stunting di Wilayah kab. Samosir.

Sementara itu melalui Paparan Kadis Kesehatan Samosir, dr. Dina Hutapea dan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Samosir, Hotnida Malau, S.K.M menyampaikan beberapa hal diantaranya:
a). Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan
b). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.750 dan data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 1.110 (tahun 2020)
c). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.090 dan data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 1.233 (tahun 2021)
d). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.283 dan data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 952 (tahun 2022)
e). Data jumlah balita diukur PB/TB di Kab. Samosir sebanyak 9.245 dan data jumlah balita Stunting di Kab. Samosir sebanyak 854 (tahun 2023)
f). Bahwa Intervensi yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting, antara lain :
– Peraturan Bupati Samosir Nomor 67 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri usia 12 s/d 18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA
– Surat Edaran Bupati Samosir Nomor 10 Tahun 2023 tentang Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah)
– Program pelayanan kesehatan bagi calon pengantin (Catin) di 12 Puskesmas
– Pelayanan kesehatan ibu hamil
– Pelayanan Kesehatan Bayi dan balita
– Penyuluhan Gizi Seimbang (isi piringku) di posyandu dan di kelas ibu balita
– Kesehatan Lingkungan
g). Agar meningkatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan stop Buang Air Besar Sembarangan
h). Agar meningkat pengetahuan masyarakat tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
i). Mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Selanjutnya terkait target prevalensi stunting Kabupaten Samosir Tahun 2022 menurut Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Samosir, dr. Priska Situmorang, M.M menyampaikan sejumlah point penting diantaranya:
a). Secara sederhana, stunting didefinisikan sebagai keadaan tinggi badan (pendek atau sangat pendek) yang tidak sesuai dengan umur.
Atau, stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis
b). Target prevalensi stunting Kabupaten Samosir Tahun 2022 sebesar 26,3% sedangkan hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 Prevalensi Sunting menjadi sebesar 25,02 % (turun sebanyak 1,1 %)
c). Adapun upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui perbaikan gizi pada 1000 HPK :
– Pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil kekurangan energi kronik (Bumil KEK)
– Pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil
– Promosi dan konseling inisiasi menyusu dini (IMD)
– Promosi dan konseling ASI Eksklusif
– Pemantauan pertumbuhan,
pemberian makanan bayi dan anak
– Tatalaksana gizi buruk,
– Pemberian vitamin A
– Pemberian Taburia (tabur ceria) : bubuk tabur gizi berisi 12 vitamin & empat mineral.

Selain beberapa hasil pe ting dalam Rakoor tercipta suasana guna saling membantu dalam program apapun dari Pemerintah, pokoknya TNI/Polri siap mendukung
kerjasama dengan beragam cara Seperti Membangun Komunikasi, berkoordinasi dan kerjasama dan TNI siap mendukung penurunan angka Stunting di Wilayah Kab. Samosir.

Bahwa Stunting merupakan tanggungjawab kita bersama, oleh sebab itu dalam penanganannya diperlukan kerjasama antar instansi terkait sehingga penanganan Stunting nantinya dapat dilaksanakan dengan maksimal dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.

Polres Samosir siap mendukung dengan segala kekuatan yang berkaitan dengan mempercepat penanganan Stunting di Wilayah Kab. Samosir dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dan Polsek jajaran.

jesiho.

Editor : Zul